Senin, 10 Oktober 2016

REFLEKSI DIRI



4 tahun silam tepatnya tahun 2012, saya sudah pernah mengikuti training satu ini “Training ESQ”. Namun di tahun 2016 tepatnya bulan ke 10 saya mendapatkan kesempatan lagi untuk mencharge jiwa supaya senantiasa basah akan iman kepadaNya.
Ada 2 pemikiran yang muncul dalam benak diri saat itu, pemikiran pertama adalah “Malas, karena sudah pernah mengikuti pelatihan satu ini, pasti isi materi sama tidak berbeda jauh dengan yang dulu.” Pemikiran kedua, “Ini merupakan kesempatan emas supaya semua aktifitasmu saat ini dapat senantiasa teratur dan jiwa ini dapat kembali hidup dan bercahaya kembali”.
Akhirnya saya putuskan pemikiran kedualah yang saya ikuti. Saya mulai berangkat ke tempat pelatihan dengan berdoa dan harapan supaya ada kebermanfaatan yang saya dapatkan dengan menyediakan 2 hari kedepan. Disana saya diingatkan kembali tetang pentingnya:

“Jadilah gelas kosong yang siap untuk diisi dengan sebuah ilmu baru, dengan menghadirkan tidak hanya fisik kita namun juga niat dan hati kita disana”

Mulailah saya masuk dan menghadirkan hati untuk pelatihan ini. Banyak sekali sesi dan motivasi yang muncul, meskipun tidak sedikit peserta yang suka bercanda dan cenderung menganggu acara namun hal itu merupakan sebuah dinamika yang wajar terjadi.
Disela-sela acara, diberikan pula sebuah ice breaking yang bertujuan supaya peserta tidak jengah dan bosan. Disana saya mendapatkan rezeki yang sangat bermanfaat berupa sebuah “CD Asmaul Husna” . Meskipun sekadar CD namun sampai saat ini saya sering memutar audio dalam CD tersebut supaya saat ada kesibukan didepan laptop, telinga saya bisa sambil mendengarkan audio Asmaul Husna (nama-nama baik Allah) dan hati ini bisa sekaligus senantiasa berdzikir kepada Allah. ALHAMDULILLAH J
Tetiba istirahat, saya menyempatkan diri untuk menunggu mas Yasin (pemateri ESQ) supaya dapat berdiskusi dan minta kontak bertujuan supaya dapat mengikuti ESQ tingkat II dan III. Alhamdulillah hal tersebut terwujud dan kami juga sempat foto bersama sebagai kenang-kenangan beliau pernah singgah di kota kretek, Kudus tercinta. 



Sebuah pengalaman yang sangat luar biasa bagi saya, dimana kita diingatkan jika semua kebaikan yang kita harapkankan selama ini adalah cerminan dari nama-nama baik Allah (Asmaul Husna). Kebahagiaan yang kita cari-cari bukanlah hanya kaya harta, jabatan yang tinggi, dan istri yang cantik jelita. Namun kebahagiaan yang sesungguhnya adalah kebahagiaan ketika kita mampu untuk senantiasa menghadirkan Allah didalam semua aktivitas kita sehingga kita senantiasa terjaga dan bahagia hati ini.
Terimakasih Allah SWT yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk senantiasa belajar dan meningkatkan kapasitas diri.
Terimakasih ESQ telah menjadi sarana menginggatkan tujuan hidup yang sesungguhnya.
Terimakasih CD Asmaul Husnanya, semoga senantiasa bermanfaat bagi saya dan orang-orang sekitar yang mendengarkannya.



Satu qoute yang ingin saya bagi sebagai penutup, jadilah manusia yang laksana pepatah berikut ini :

“Siang Bagaikan Singa Padang Pasir, Malam Bagaikan Rahib yang Menangis Ruku dan Sujud di hadapan PenciptaNya”

Minggu, 07 Agustus 2016

Not just about Cocard

Itukan nomor biasa !
Apa istimewanya nomor tersebut?
Saya rasa sama saja nomor tersebut dengan nomor-nomor yang lain.


Banyak yang bertanya-tanya apa istimewanya nomor tersebut. Bukankan sama dengan nomor-nomor lainnya. Lalu apa yang membuat saya memiliki kesan tersendiri terhadap nomor tersebut.
Nomor tersebut memang sangat berarti bagi saya. Mengapa? Ya karena itu adalah identitas yang saya gunakan selama seleksi di Nasional Camp GMB 2016. Meskipun peserta lain juga menggunakan identitas yang sama. Namun ada sisi dimana nomor ini menjadi istimewa dimata saya. Ada cerita tersendiri bagi diri saya pribadi terkait nomor ini.
Cerita berawal saat kita sudah dikelompokkan menjadi beberapa kelompok penampilan, dan saya dimasukkan kelompok 12. Kelompok terbuncit dari semua kelompok yang ada. Tiba-tiba saya mendapatkan sebuah pesan di Whattshap saya yang menyatakan kita satu kelompok penampilan dan akhirnya kita berinisiatif membuat group tersendiri sebagai wadah kita berdiskusi. Walhasil group sudah dibentuk dan mulailah kita diskusi ringan terkait penampilan apa yang akan ditampilkan saat pentas nanti. Ada yang usul puisi, tari, dan yang pasti adalah nyanyi. Lama sekali kita belum menemukan keputusan yang pas untuk penampilan apa yang akan kita tampilkan saat pentas nanti.
Hingga akhirnya H-7 saya mencoba menyampaikan ide yang lain terkait penampilan. Saya mengusulkan tampilan drama siluet, karena bagi saya tampilan puisi, nyanyi, dan tari sudah sangat umum dan pasti kelompok lain akan menampilkan hal tersebut. Akhirnya usul diterima dan disetujui bahwa kelompok ini akan menampilkan siluet saat penampilan nanti.
Dengan disetujui usulan tersebut, maka pasti akan banyak hal-hal yang perlu disiapkan terkait penampilan siluet. Saya diamanahi untuk membuat naskah drama siluet, dan teman-teman yang lain mencoba menyiapkan barang-barang yang sudah dilist untuk mendukung seperti lampu sorot, kain, dll.
Ternyata mencari ide untuk drama siluet tidaklah mudah, apalagi ada kewajiban yang harus diakomodir seperti ada lagu daerah dan juga ada jingle Gerakan Mari Berbagi yang harus ditampilkan. Alhasil cukup lama saya berkutat untuk mencari ide dramanya. Hal ini membuat saya tidak sempat memikirkan untuk membuat cocard yang menjadi salah satu kewajiban peserta juga kala itu. Muncul ide kreatif saya jika meminta tolong teman setim untuk membuatkan cocard bagi saya agar saya bisa fokus membuat naskah dramanya. Tidak disangka-sangka teman satu kelompok saya tersebut dengan senang hati mau membuatkan cocard saya lengkap dengan tempat cocardnya hehe
Alhamdulillah dengan clearnya masalah cocard, ide untuk naskah drama pun muncul dan akhirnya naskah tersebut bisa diselesaikan dalam waktu 1 malam. Segera saya share naskah tersebut sehingga dapat dipelajari oleh anggota kelompok yang lain.
Namun ternyata masalah belum selesai sampai disitu, banyak anggota tim yang mendadak mengabari tidak bisa hadir dalam Nasional Camp karena kesibukannya masing-masing. Alhasil personil yang awalnya sangat cukup untuk menampilkan siluet menjadi sangat kekurangan karena memang tenaga untuk menyukseskan tampilan siluet cukup banyak. Dan berfikir keraslah kami satu tim, bagaimana solusi terbaik yang dapat diambil sehingga drama siluet dapat sukses dilaksanakan. Akhirnya kita mengambil jalan jika satu orang dapat melaksanakan double peran dan karakter.
Tibalah saat pertama kita jumpa dengan yang membuatkan saya cocard tersebut. Di stasiun Bogor kita mulai bertemu dan cocard yang saya minta sudah diserahkan. Lega rasanya karena tugas membuat cocard juga selesai dan gratis tanpa disuruh untuk membayar hehehe
Namun ternyata banyak peserta yang juga belum membuat cocard dan cerdasnya lagi ada salah satu peserta yang membuat banyak cocard dan menjualnya untuk para peserta lain. Sungguh lahan bisnis yang embuk menurut pandangan saya J
Selama di Ciawi saya mendapatkan nomor 5B untuk mengarunggi berbagai aktivitas yang padat, mungkin karena cocard ini gratisan jadi sering kali tertiup angin sehingga nomor terbalik yang membuat panitia sering kali membetulkan posisi cocard saya tersebut agar dapat melihat nomor identitas saya.
Meskipun di penampilan belum optimal hasil yang didapat karena ternayat kain yang dibawa rekan saya sangat tebal jadi tidak terlihat bayangan yang ditampilan dalam drama siluet tersebut. Namun kami cukup puas karena itulah hasil kerja keras kita satu tim.
Terakhir Alhamdulillah saat ini saya diberi kesempatan untuk belajar ke tahap YA & YLF 2016 dengan nomor keberuntungan 5B. Namun sedihnya teman yang membuatkan cocard saya justru belum lolos ke tahap ini. Tapi setidaknya cocardmu yang sampai YA & YLF meskipun bukan orang yang membuatnya secara langsung J
Terima kasih KESI KURNIA teman saya yang berasal dari Karawang yang sudah memberikan saya kado cocard  yang tidak akan pernah saya lupakan. See you again on the other time :D

Bekerja keraslah! Impianmu akan menghampiri!


Di pagi hari ini saya ingin berbagi cerita tentang sahabat saya yang sedari kecil sudah merasakan kerasnya kehidupan sehingga dapat mengantarkan dia sekuat saat ini. Dia adalah adalah pemuda asli lombok yang lahir 21 tahun silam. Siapakah dia? Yupz betul, inilah Lalu Hendri Nuriskandar. Dia biasa dipanggil Lalu.


Lalu merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Dia sudah harus mulai hidup mandiri sejak usianya baru menginjak 6 tahun dikarenakan kedua orang tuanya bercerai dan hal ini mengakibatkan dia harus tinggal bersama nenek dan bibiknya. Masa kecilnya dihiasi dengan rutinitas membantu bibinya mengembala kambing, menyabit rumput, menjadi kuli di sawah orang, dan juga sesekali menjadi kuli bangunan. Tuntutan untuk dapat menyambung hidup dan mengidupi kedua adiknya membuat dia tidak pernah mengeluh dengan keadaanya saat itu. Meskipun capek namun dia ikhlas melakukannya. Dia melakukan pekerjaan tersebut sampai usia 15 tahun, kira-kira sampai lulusan SMP (Sekolah Menengah Pertama).
Beranjak dewasa, Lalu mulai berfikir. Dia mulai jenggah dengan keadaannya saat itu. Dia mulai banyak mengeluh dengan mengatakan “Sampai kapan saya akan jadi pengembala seperti ini?”. Dia pun mulai merancang masa depannya dengan berusaha sekuat tenaga untuk dapat diterima dan melanjutkan studinya di Sekolah Menengah Atas (SMA) favorit di daerahnya. Dia belajar dengan tekun tak kenal waktu, supaya impiannya tersebut dapat terwujud. Namun apa mau dikata, dia tidak diterima di SMA impiannya. Mungkin dikarenakan nilainya masih kurang jika dibandingkan teman-temannya yang mendaftar kala itu.
Lalu tidak menyerah, meskipun tidak diterima di SMA favorit impiannya. Dia berusaha untuk tetap melanjutkan sekolahnya. Dia disarankan untuk mondok di salah satu pondok pesantren di kabupaten Lombok Tengah. Alhamdulillah dia diterima dan mulailah kehidupan barunya, tinggal di asrama pondok pesantren.
Tahun pertamanya di pondok pesantren, ternyata tidak terlalu susah baginya untuk adaptasi. Dia merasa sudah biasa dengan kehidupan pondok yang sederhana dan memiliki ikatan kekeluargaan yang sangat kental. Dia belajar dengan tekun dan juga rajin mengikuti kegiatan organisasi di pondok tersebut. Hingga akhirnya di tahun pertamaya dia sudah diamanahi menjadi anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di bidang jurnalistik.
Lalu terus menempa diri selama di pondok pesantren, dia tidak mau menjadi siswa biasa saja disana. Dia selalu aktif untuk berorganisasi karena dengan berorganisasi dia memiliki pengalaman yang luas dan kenal dengan banyak orang di pondok pesantren tersebut. Hingga di tahun ketiganya di pondok pesantren dia dipercaya untuk mengemban amanah menjadi wakil ketua OSIS dan juga menjadi ketua organisasi santri di pondok tersebut. Meskipun memiliki segudang kesibukan namun Lalu tidak melupakan tugas utamanya untuk belajar, dia sangat rajin untuk belajar ditengah kesibukkannya di organisasi. Hingga saat lulusan dia dinobatkan sebagai lulusan terbaik di tingkat Madrasah Aliyah (MA) di pondok. Sungguh capaian yang luar biasa bagi anak desa yang memiliki semangat dan impian besar untuk masa depannya.
Setelah lulus dari pondok pesantren, Lalu memiliki mimpi untuk dapat melanjutkan kuliah di Yogyakarta. Namun dia kembali ke Mataram karena dia ternyata sudah diterima di IAIN Mataram  jalur bidikmisi. Dia memang sangat berharap mendapatkan bantuan beasiswa bisikmisi agar dia dapat melanjutkan sekolahnya di pendidikan tinggi, selain itu dia juga berharap dengan diterimanya dia melalui jalur bidikmisi ayahnya yang bekerja sebagai Tenaga Keja Indonesia (TKI) di Malaysia dapat berhenti dari pekerjaanya agar dapat lebih dekat dengan keluarganya di Lombok. Namun apadaya adik-adiknya dirumah juga harus dihidupi sehingga harapan Lalu agar dapat dekat dengan ayahnya belum dapat terwujud.
Di tahun pertama kuliah, Lalu sangat semangat untuk belajar dan hasilnya adalah dia mendapatkan Indeks Prestasi (IP) 4. Di tahun keduanya kuliah dia sudah mulai aktif mengikuti organisasi di kampusnya. Dia dipercaya menjadi ketua komisariat ikatan mahasiswa alumni pondok dan juga diamanahi menjadi bendahara di pramuka. Prestasinya selama di organisasi sangat bagus, organisasi menjadi lebih maju dan memiliki dampak positif bagi lingkungan kampusnya.
Hingga akhirnya ditahun ketiganya dia dipercaya menjadi ketua dewan racana di pramuka dan menjadi koordinator forum mahasiswa hukum islam Indonesia wilayah Nusa Tenggara Barat. Baru sekaranglah dia sadar bahwa anak pengembala kambing seperti dirinya tenyata bisa menjadi seorang pemimpin. Dari pengalamannya mengembala kambing ternyata dia menjadi seseorang yang memiliki mental baja dan pantang menyerah untuk menggapai semua yang dia impikan. Ini sangat bermanfaat bagi dirinya saat menjadi pemimpin di kampusnya.
Dengan segala prestasinya di kampus, Lalu tidak lupa untuk membangun desa tempat tinggalnya. Dia mulai gerakan untuk dapat menggerakkan pemuda desanya dengan mengaktifkan remaja masjid, meskipun belum begitu berhasil namun dia tetap berupaya agar masyarakat di desanya dapat menjadi maju dan mapan. Selain itu, Lalu juga sedang berusaha untuk membuat rumah baca bagi anak-anak desanya.
Sekian cerita motivasi yang dapat saya bagikan di pagi yang cerah ini, semoga ada nilai yang didapatkan dengan membaca cerita tersebut dan dapat menambah semangat kita untuk mau berupaya demi masa depan yang lebih baik.




-Moch Huda Kurniawan-
Muslim, Muda, Mandiri

Selasa, 26 Juli 2016

Tentukan Pilihan, Bermanfaat bagi Sesama

Hidup di dunia ini tentu akan banyak pilihan hidup yang harus kita pilih, bahkan hal itu sudah kita rasakan sejak kita masih sekolah di SD. Saat guru bertanya kepada kita “Ayo, cita-cita kalian di masa depan ingin menjadi apa?”. Pasti akan banyak variasi jawaban yang muncul mulai jadi polisi, tentara, guru, dokter, dan sebagainya. Itulah pilihan hidup yang sebenarnya sudah mulai kita rancang sejak kecil.

Saat kita menginjak pemuda seperti saat ini, tentu lebih banyak pilihan yang harus kita tentukan. Diantaranya menjadi mahasiswa ber-IPK tinggi, aktivis organisasi, aktivis KTI, bahkan juga pilihan menjadi mahasiswa luar biasa. Ya, Mahasiswa Luar Biasa!
Luar biasa? Keren banget tuh mahasiswa J

Ya seperti itulah karena mahasiswa luar biasa memang beda jika dibandingkan dengan mahasiswa-mahasiswa lainnya. Dia mampu membagikan perannya secara optimal, dia mau untuk turun langsung berkomunikasi kepada masyarakat untuk memberikan solusi terhadap masalah yang ada. Meski begitu urusan akademik juga terhandel dengan baik, IPKnya meski tidak tinggi-tinggi amat namun masih diatas 3,5 atau disebut cumloud. Organisasi inra kampus juga dia berperan aktif didalamnya, bahkan memiliki jabatan yang cukup strategis. Namun yang membuat dia berbeda adalah dia mampu memberikan harapan dengan kemampuannya kepada masyarakat sekitarnya. Inilah Mahasiswa Luar Biasa!

3 hari saya banyak berdiskusi dengan Mahasiswa Luar Biasa itu. Mereka mau untuk bekerjasama dengan passion mereka masing-masing. Dengan kegiatan positif yang mereka lakukan selama ini. Selain itu sempat juga berdiskusi dengan sesepuh GMB *baca board members yang ternyata pandangan mereka terhadap Indonesia sangat luas dan mereka punya mimpi besar kepada pemuda-pemuda Indonesia di masa depan.

Ada yang sudah sejak beberapa tahun terakhir tinggal di luar negeri namun akhirnya sadar untuk kembali ke negeri tercinta membangun negeri ini. Ada yang aktif dibidang pembangunan desa, dan banyak lagi pastinya. Senang rasanya dapat berdiskusi dengan orang-orang tersebut, dapat membuka wawasan dan tetap mengobarkan semangat pemuda untuk  membangun negeri ini.

Akhirnya di akhir sesi pun ada sebuah pilihan yang cukup sulit untuk diputuskan. Tentang siapa yang menurut kalian layak lolos? Tentu dalam diri setiap manusia ada kelebihan masing-masing meskipun terkadang ada sisi baper dalam diri namun hal itu wajar karena manusia juga perlu nutrisi dan semangat agar visi hidupnya dapat tercapai. Pertanyaan yang sulit untuk diputuskan, namun jika tidak diputuskan gimana kita akan naik level. Toh hidup ini pilihan bukan? Akhirnya keputusan diambil dengan cara yang cukup baik sehingga dapat diterima oleh semua anggota tim.
So, big thanks untuk semua yang sudah berperan aktif falam Natcamp GMB! Love you all.

Semoga semangat belajar dan semangat berbagi itu dapat saya rasakan kembali di atmosfer YA & YLF karena diri ini merasa masih perlu tempaan untuk menjadi pribadi yang Luar Biasa. Harapan untuk terus belajar semoga sejalan dengan usaha yang telah dijalani sejauh ini dan diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk kembali belajar saat YA & YLF. Why? Karena jika kita tidak disibukkan dengan kebaikan maka akan disibukkan dengan hal yang sebalikya.



Ciawi, 22-24 Juli




Rabu, 16 Maret 2016

True Leaders in the World



Pemimpin.
Apa yang ada dibenak kita jika mendengar satu kata ini?
Korupsi mungkin
Kaya raya
Suka pamer kekayaan
Bersahaja
Jujur
Merakyat
Atau malah Diktator?
Kata-kata diatas merupakan sebuah contoh hal-hal yang akan kita fikirkan jika kita mendengar kata “pemimpin”.
Ya memang disini bak dua sisi mata uang, antara hal baik dan hal buruk. Baiknya adalah jika pemimpin adalah sesosok orang yang cerdas, jujur, dan dapat dipercaya. Sehingga kita sebagai masyarakat memiliki kepercayaan tinggi kepada pemimpin tersebut.
Namun yang banyak terjadi sekarang ini adalah pemimpin yang kurang memiliki kepercayaan dari rakyat, dia cenderung suka bertindak KKN. Dalam hal menentukan kebijakan ataupun dalam program-program kemasyarakatan. Hal ini dikarenakan proses dia dalam menduduki posisi pemimpin tersebut banyak melalui cara-cara yang tidak benar seperti menyogok, merayu, dll.
Oleh karena itu, hal tersebutlah yang menyebabkan mainset negatif yang terbentuk oleh diri kita sendiri dikarenakan terlalu banyak para pemimpin kita yang lupa akan amanah yang dia miliki atau dia emban.
Namun hal ini tidak terus membuat kita harus terus menerus berparadigma negatif kepada pemimpin kita. Karena hal ini justru membuat kita semua tidak yakin akan inovasi-inovasi positif yang akan dibuat untuk negeri ini dikarenakan rasa tidak percaya kita terhadap para pemimpin kita.
Karena sebaik-baik orang adalah yang menaati pemimpinnya.
Hal ini terkadung dalam ayat suci Al-Qur’an.


Pemimpin yang bagaimana?


Pemimpin yang Cerdas

Kecerdasan adalah titik tentu yang idealnya harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Kecerdasan merupakan point utama yang menentukan seberapa baik langkah yang diambil oleh seorang pemimpin jika dihadapkan oleh suatu masalah kelompok. Pemimpin ideal adalah pemimpin yang cerdas dalam membawa diri yang didukung dengan keunggulan berfikir dan peka terhadap hal-hal sekitar. Dalam menjalankan tugasnya, seorang pemimpin yang ideal akan mampu berfikir luwes dan memiliki ide-ide segar untuk keberlangsungan kepentingan kelompoknya.

Pemimpin yang Berinisiatif

Tidak hanya cerdas, pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang berani berinisiatif jika dihadapkan dengan suatu masalah. Inisiatifme diri jelas dibutuhkan oleh seorang pemimpin demi terciptanya solusi yang bersifat nyata dan menjanjikan. Pemimpin yang berinisiatif adalah pemimpin yang mampu menggerakkan dirinya sendiri terlebih dahulu untuk memulai segala sesuatunya tanpa adanya paksaan. Dengan sifat inisiatif yang ada dalam diri pemimpin, kekuatan diri dari tiap anggota untuk menjalankan misi kelompok pun akan terjamin dengan baik.

Pemimpin yang Bertanggung jawab

Bertanggung jawab berarti berani untuk menanggung efek dari segala keputusan yang timbul akibat tindakan yang telah dilaksanakan. Selain cerdas dan berinisatif, seorang pemimpin yang ideal tentunya perlu memiliki sifat bertanggung jawab. Pengambilan keputusan terhadap cara kerja dan pelaksanaan misi suatu kelompok tentunya diputuskan dengan tidak tergesa-gesa. Pemimpin yang bertanggung jawab adalah pemimpin yang tetap teguh dan dan mampu berfikir taktis untuk menerima segala resiko yang timbul dari keputusan yang diambil.

Pemimpin yang Dapat Dipercaya

Karakter yang satu ini tentunya timbul dari seberapa berhasilnya seorang pemimpin dalam menggerakkan anggotanya dan bijak dalam mengambil keputusan. Pemimpin ideal adalah pemimpin yang tanpa perlu berfikir ulang, anggotanya akan dengan kesungguhan hati mampu mempercayai pemimpin tersebut untuk mengambil keputusan. Pemimpin yang dapat dipercaya adalah pemimpin yang mampu mendamaikan hati semua anggota. Dengan pemimpin yang dapat dipercaya, setiap anggota akan merasa lebih terpacu untuk menyatukan hati dan menciptakan keseragaman kelompok demi terciptanya keutuhan.

Pemimpin yang Jujur

Kejujuran dalam diri seseorang tentunya menjadi point khas yang harus dimiliki oleh seorang manusia, terutama oleh seorang pemimpin. Pemimpin yang jujur menjanjikan keterbukaan dan keluwesan dalam memberikan segala informasi yang mencakup kepentingan kelompok. Kejujuran yang ada dalam diri seorang pemimpin akan menjadi ciri khas tersendiri yang mampu diandalkan oleh anggota. Pemimpin ideal dengan tingkat kejujuran tinggi akan mendapatkan kepercayaan yang luas dari kelompoknya.

Pemimpin yang Rela Berkorban

Rela berkorban berarti rela menerjunkan diri dalam kepentingan kelompoknya dibandingkan dengan kepentingan pribadi. Pemimpin yang rela berkorban akan mampu memfokuskan diri untuk mencapai visi kelompok secara detail. Sifat rela berkorban ini pun tentunya harus didasari dengan kecerdasan dan kebijakan dari seorang pemimpin. Pemimpin ideal yang rela berkorban akan mampu mengambil keputusan secara tepat tanpa merugikan banyak pihak.

Dicintai dan Mencintai Kelompoknya

Cinta hadir dalam diri seorang pemimpin yang ideal dan juga kelompok yang dipimpinnya. Segala bentuk tingkah laku yang hadir dari seorang pemimpin yang ideal akan selalu diiringi dengan unsur cinta yang akan meminimalisir bentuk kecurangan juga hal-hal buruk lainnya. Kelompok yang dipimpinnya pun akan mampu mencintai pemimpin tersebut tanpa adanya unsur paksaan yang berlebih. Pemimpin yang ideal jelas akan mampu menciptakan tindakan dengan cinta yang terkoordinir rapih untuk kemajuan.
Setelah membaca artikel di atas, tentunya kita bisa mengetahui 7 karakter utama pemimpin ideal dari seorang pemimpin. Seorang pemimpin bukanlah manusia sempurna namun, seorang pemimpin yang ideal dituntut untuk mengusahakan kesempurnaan untuk kemajuan visi kelompoknya. Jadilah pemimpin ideal!

Senin, 29 Februari 2016

Menulislah, Dunia Akan Mengenangmu

Di dunia ini ada banyak tipikal manusia, entah disadari atau tidak itulah yang akan menjadi ciri khas dari dirinya (personal branding). Mulai dari manusia yang suka akan penelitian, meneliti sesuatu yang dirasa menarik dan unik. Mungkin bagi orang awam hal ini bukanlah sesuatu yang menarik, namun itu akan tetap dilakukan oleh seorang peneliti. Ada juga yang suka jalan-jalan mengunjungi tempat-tempat tertentu, mengabadikannya ke sosial media yang dimiliki dan berharap hanyak komen dan like yang didapatkannya. Selain itu juga ada yang suka akan olah raga tertentu seperti sepakbola, tenis, basket, dll. Bahkan karena kecintaannya yang sudah mendarah daging membuatnya menjadi atlet yang sangat terkenal dan juga kaya raya misalnya Cristiano Ronaldo dan Leonel Messi.
Dari kebanyakan tipe manusia yang sudah dibahas didepan. Ada satu tipe manusia yang mungkin bisa dibilang jika tipe ini adalah sesosok yang sangat istimewa. Istimewa karena hanya dengan pilihan kata yang dipilih atau dengan cara dia menyampaikan sesuatu akan ada banyak orang yang terpengaruh untuk berbuat sesuatu dan terinspirasi oleh apa yang dia baca. Mungkin sudah banyak yang tau apa itu? Ya benar “Penulis”.

Melalui sebuah pena yang dimiliki seorang penulis dapat menggambarkan sesuatu yang dia miliki, sesuatu yang dia suka, bahkan apa-apa yang semestinya bukanlah sesuatu yang menarik namun disulap menjadi hal yang menarik dan patut untuk diperbincangkan.
Seorang penulis, karyanya dari mulai awal dia terbit hingga dia mati. Bahkan sampai ada beberapa generasi setelahnya akan tetap dikenal dengan karya-karya yang dimilikinya. Hal ini karena tulisan yang dia buat akan tetap kekal sampai kapanpun dan dapat dibaca oleh generasi-generasi setelahnya. Tulisan inspirasi yang dibuat akan tetap menginspirasi orang yang membacanya.

Bahkan sebanyak apapun prestasi yang diraih oleh seseorang tidak akan banyak yang tahu tentang dirinya jika dia sendiri tidak menulis. Tidak akan ada yang dapat mengagumi prestasi yang dimiliki oleh orang tersebut karena tidak ada sesuatu yang dapat dibaca oleh khalayak luas. Oleh karena itu menulis adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh diri kita sendiri agar apa yang telah kita lakukan di dunia ini dapat dilihat dan dibaca oleh orang-orang generasi setelah kita. Maka “Menulislah, Dunia akan mengenangmu” itulah alasan saya memaksa diri untuk mulai belajar menulis.

Moch Huda Kurniawan
@hudakurniawan